Berkunjung ke Rumah Janda, Bupati Ingin Lakukan ini
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku rutin menyambangi rumah-rumah janda dan kaum duafa. Tujuannya adalah menggerakkan warga untuk bergotong royong program bedah rumah.
Berbicara pada Kursus Politik Pancasila di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8), Hasto mengatakan bahwa di Kulonprogonyaris tidak ada hari Minggu tanpa bedah rumah. “Dan ini tanpa APBD,” ujarnya.
Bupati berlatar belakang dokter kandungan itu menjelaskan, dana untuk bedah rumah berasal dari infak dan sedekah warga. Hasto maupun wakilnya, Sutedjo pun rajin turun ke bawah.
“Bupati dan wakilnya datang ke rumah-rumah janda. Tapi bukan janda muda. Kalau mendatangi janda muda nanti bermasalah,” kata Hasto berkelakar yang langsung ditimpali tawa peserta kursus.
Selain itu Hasto mengatakan, gotong royong terbukti sangat efektif untuk membangun dengan keterbatasan dana. Sebagai contoh, Pemkab Kulonprogo mengeluarkan dana hingga Rp 300 juta untuk membayar kontraktor guna membangun jalan beton cor sepanjang 1 kilometer.
Tapi dengan gotong royong warga, sambung Hasto, maka anggarannya bisa ditekan. “Pemda cuma mengeluarkan dana Rp 60 juta. Ketebalan, panjang dan kualitas jalannya sama,” tegasnya.
Politikus PDIP itu menambahkan, yang utama adalah melandasi pembangunan dengan ideologi. Dengan ideologi, tutur Hasto, maka warga bisa kompak bekerja memajukan daerahnya melalui gotong royong.
“Kuncinya di ideologi. Dulu bangsa ini merdeka bukan karena teknologi, tapu ideologi,” pungkasnya.(ara/JPNN)