‘Menggila’ di Bursa Transfer, AC Milan Ditegur UEFA soal FFP
FAJAR.CO.ID - Tim raksasa Italia, AC Milan, tengah menjadi sorotan selama bursa transfer musim panas sejauh ini. Tak tanggung-tanggung, menurut data Transfermarkt.com, per Kamis (27/7), klub yang baru diakuisisi pengusaha asal Tiongkok, Yonghong Li, tersebut telah menghabiskan hampir 190 juta euro untuk mendatangkan 10 pemain.
Nama-nama seperti Leonardo Bonucci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, hingga Lucas Biglia didatangkan untuk memperkuat komposisi pemain besutan Vincenzo Montella. Hal itu terbilang wajar, mengingat Milan hanya berhasil finis di posisi enam klasemen Serie A 2016/17.
Namun, aksi jor-joran Il Diavolorosso di bursa transfer mendapat teguran dari komisi disiplin UEFA. Head of Club Licensing UEFA, Andrea Traverso, mengingatkan, Financial Fair Play membuntuti Milan.
“Milan bukanlah pengecualian. Mereka dapat terjerat FFP, karena tidak ada klub di dunia ini yang mendapat keringanan,” ujar Traverso kepada Gazzetta dello Sport, dilansir dari Football Italia, Kamis (27/7).
Traverso mengaku, FFP tidak membatasi pergerakan klub dalam memperkuat kedudukannya. Apapun dapat mereka lakukan. “Akan tetapi, ada konsekuensinya,” tegasnya.
Sesuai perjanjian, kata Traverso, FFP akan dikenakan kepada pemilik baru Milan jika dalam empat tahun ke depan tidak dapat menyeimbangkan neraca keuangan klub.
“Jika kondisi keuangan tidak seperti yang kami (UEFA) harapkan, maka kesepakatan akan batal. Namun kami belum mengetahui rincian keuangan Milan, karena transfer yang sejauh ini mereka lakukan akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan akhir musim 2017/2018 mendatang,” jelas Traverso.
Sementara rival sekota Milan, Inter, telah lebih dulu terikat kesepakatan FFP sejak 2012 lalu. Traverso mengatakan, hal itu wajar, mengingat sejak itu Il Nerazzurri mengalami kerugian. Sementara, keuangan Milan baru minus dua tahun belakangan.
“Satu hal, Milan belum berlaga di Eropa sejak mereka mengalami kerugian. Karena itu mereka tidak dikenai FFP. Sementara Inter terjerat karena mereka sempat berlaga di Eropa kala mengalami rugi,” tandas Traverso.
Sejak diakuisisi Yonghong Li, AC Milan ‘menggila’ di bursa transfer. Transfermarkt.com menyebut, hingga saat ini, Milan telah menghabiskan dana hampir 190 juta euro untuk transfer pemain. Angka tersebut bertolak belakang dengan pendapatan mereka untuk penjualan pemain, yang hanya menembus 24 juta euro.
Financial Fair Play merupakan salah satu langkah UEFA untuk menangkal kebangkrutan klub. Akan tetapi, langkah tersebut mendapat pro kontra dari beragam pihak. Para kritikus menilai, FFP dapat membatasi pergerakan sebuah klub di bursa transfer, sementara performa mereka menurun di liga yang berimbas pada pendapatan klub. (riz/fajar)