Paskibraka Mulai Latihan, Kemenpora Jamin Kasus Gloria Tak Terulang

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Total ada 68 putra dan putri terbaik dari 34 Provinsi di Indonesia menjalani pemusatan pendidikan dan pelatihan di PP PON, Cibubur, Timur, mulai hari ini, Rabu (26/7/2017). Mereka adalah pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang disiapkan Kemenpora sebagai penanggung jawab pembentuk paskibraka.

Plt Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Jonni Mardizal, memegaskan bahwa nama-nama yang terpilih sebanyak 68 tersebut adalah paskibraka yang sudah menjalani penyaringan dari 34 provinsi.

Berbeda dengan tahun lalu yang seleksi dilakukan di tingkat pusat, maka mulai tahun ini seleksi diserahkan ke daerah. Perubahan itu sesuai dengan Permenpora No. 0065 Tahun 2001.

Karena itu, pada 2017 ini jumlah peserta yang dikirim berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 136 orang.

Selain itu, kasus yang menimpa Gloria Natapradja Hamel yang tidak bisa ikut dalam pasukan pengibar bendera pusaka lantaran dwikewarganegaraan pada 2016 lalu pun dijamin Jonni tidak akan terulang lagi. Masalah itu jadi perhatian khusus Kemenpora dari segi administrasi perekrutan calon Paskibraka.

“Itu catatan tahun lalu, ada keteledoran dari segi administratif. Sekarang kami tetap pakai persyaratan sesuai dengan petunjuk teknis yang ada,” tegasnya di Kemenpora, Selasa petang (25/7/2017).

Nantinya, selain mendapatkan pendidikan dan latihan tentang baris-berbaris, peserta pusdiklat paskibraka juga bakal menerima banyak materi lain. Mulai dari etika pergaulan, wawasan kebangsaan, manajemen organisasi dan perubahan serta bela negara.

“Setelah menjalankan tugas menaikkan dan menurunkan bendera pusaka, seluruh Paskibraka akan berkunjung ke beberapa instansi pemerintah untuk menggelar apel kebangsaan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air,” tandasnya. (dkk/jpnn/fajar)

 

  • Bagikan