DPR Alot Bahas RUU Pemilu, SBY Kirim “SMS”, Ini Pesannya…

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Rapat Paripurna di DPR RI, hari ini (20/7/2017) terkait RUU Pemilu berlangsung alot. Anggota dewan belum menemui kata sepakat, terutama terhadap lima isu krusial. Bila tak tercapai musyawarah mufakat, pengambilan keputusan akan ditempuh lewat voting. Melihat alotnya pembahasan tersebut, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan warning kepada kadernya lewat pesan singkat alias SMS. SMS tersebut ditujukan kepada Plt Ketum PD, Sekjen PD, Ketua Fraksi PD. Lewat SMS yang juga diterima redaksi RMol (FAJAR Group) tersebut, mantan Presiden RI ini mengingatkan kadernya untuk mewaspadai kemungkinan adanya politik uang jelang pengesahan RUU Pemilu. Berikut isi lengkap SMS dari SBY! 1. Intinya waspadai kemungkinan terjadinya money politics. Sampaikan kepada seluruh anggota fraksi PD jangan tergiur dengan iming-iming uang berapapun jumlahnya. Uang suap seperti itu haram, merupakan kejahatan dan merusak demokrasi. 2. Marilah kita teguh pada sikap dan pendirian PD yang tepat, logis dan benar. Semua ini demi kemenangan Demokrasi dan kepentingan rakyat Indonesia. 3. Lanjutkan perjuangan, Tuhan bersama kita. Terkait RUU Pemilu ini, Partai Demokrat sendiri memilih opsi B. Salah satunya, menolak ambang batas untuk mengajukan capres-cawapres alias Presidential threshold nol persen. Berikut lima isu krusial yang dibagi dalam lima paket!
  • Paket A (Presidential threshold 20-25 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi per dapil, metode konversi suara saint lague murni).
  • Paket B (Presidential threshold nol persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi, metode konversi suara quota hare.
  • Paket C (Presidential threshold 10-15 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi per dapil, metode konversi suara quota hare).
  • Paket D (Presidential threshold 10-15 persen, parliamentary threshold 5 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-8 kursi, metode konversi suara saint lague murni.
  • Paket E (Presidential threshold 20-25 persen, parliamentary threshold 3,5 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi, metode konversi suara quota hare).
(zul/rmol/fajar)  
  • Bagikan

Exit mobile version