Sudah Mendunia, Presiden Jokowi Apresiasi Beras Organik Buton Utara
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Beras organik yang sedang dikembangkan di Buton Utara (Butur) sudah mulai mendunia. Melalui Menteri Pertanian Arman Sulaeman, beras tersebut telah dipromosikan di Korea Selatan dan Belanda.
Hal itu diungkapkan Bupati Butur Abu Hasan saat ditemui di sela-sela Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2017 Trade, Tourism, and Investment Juli 2017, kemarin (19/7) di Jakarta Conevention Center.
Diacara tersebut, stand pemda Butur memamerkan 30 varian beras organik.
“Ini ajang bagi daerah memperkenalkan produk daerah unggulan masing-masing. Kita punya keunggulan beras lokal, dengan tagline solusi organik untuk pangan global,” kata mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu.
Apalagi saat ini kata dia Butur sedang kembangkan pertanian organik. Yang khusus di bidang pangan adalah beras merah, kuning, hitam, putih dan semacamnya. “Ada 30 varian beras murni tanpa pupuk kimia. Kami terus meningkatkan produksinya, ” alas lelaki yang akrab dengan wartawan itu.
Menurutnya, dengan mengkonsumsi beras organik dapat menyehatkan tubuh meski harganya memang sedikit mahal dari beras biasa. “Kalau mau sehat harus ke Butur dan makan beras organik,” kata dia.
Tapi program pengembangan beras organik ini, katanya program tunggal keunggulan Butur yang terintegrasi di sektor pertanian, perikanan,perkebunan,pariwisata dan UMKM.
Olehnya itu konsekuensinya adalah sektor ini harus mendapat perhatian dari sisi segi anggaran. Anggaran sudah mulai diberikan sejak pertengahan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Ini akan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
“Sekarang tahap sosialisasi. Akhir tahun ini sudah mulai konsolidasi. Tahun 2018 InshaAllah sudah mulai berbicara soal perluasan lahan, bibit, kelembagaan petani, ” ujar dia.
Soal pasar beras organik, ia mengatakan saat ini kewalahan produk. Sebab jumlah produksi yang masih terbatas sedangkan permintaan banyak. Karena pasar lokal regional dan nasional sudah masuk.
“Pak Menpan sudah promosi padi organik di Belanda, Korea Selatan dan lainnya,” alasnya.
Makanya ia akan mendorong peningkatakn produk. Entah itu dari sisi jumlahnya maupun mutunya. Pihaknya akan terus berupaya melakukan hal-hal yang sifatnya pengembangan, khususnya sektor pangan produk beras merah organik.
Selama ini menurutnya, belum ada kabupaten di Indonesia yang mencanangkan daerahnya sebagai pertanian organik. Hanya di Butur saja.
“Harganya per kilogram sebesar Rp 30 ribu sedangkan beras biasa Rp 6 ribu. Jadi kalau petani punya beras satu ton maka akan mendatangkan kesejahteraan, ” katanya.
Masih kata Abu Hasan, pemda harus mengembangkan usaha enterpreneur. Makanya sekarang pemerintah harus berbicara soal jaringan lokal dan nasional untuk kesejahteraan masyarakat.
“Bapak Presiden Jokowi tadi saat memantau beberapa stand sempat melihat-lihat stand Buton Utara ini, dan Alhamdulillah respon Bapak Presiden sangat mendukung,” tutupnya. (Dan/Man)