Krisis Keuangan, Petani Ini Paksa Dua Anaknya Jadi Pengganti Kerbau Bajak
FAJAR.CO.ID, BASTANPUR PANGARI - Pertumbuhan ekonomi India mencapai 7,3% pada kuartal III 2016. Hal ini menjadikan negara berjuluk Anak Benua itu sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terpesat di dunia.
India bahkan mengalahkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Pada kuartal yang sama, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu hanya mencapai 6,7%.
Namun, predikat itu tak sejalan dengan realita yang ada. Buktinya, seorang petani bernama Sarda Barela, (42), tertangkap kamera membajak sawah menggunakan kedua putrinya sebagai pengganti kerbau.
Radha, (13), dan adiknya Kunti, (9), terlihat menarik ujung alat bajak untuk membantu ayahnya itu, lantaran krisis ekonomi yang menimpa keluarga mereka. Insiden tersebut terjadi di Bastanpur Pangari, India tengah.
Pemerintah kemudian mengutus beberapa perwakilannya untuk menghentikan perlakuan kejam Sarda. Sarda mengatakan, krisis ekonomi membuatnya putus asa.
“Saya tidak punya cukup uang untuk membeli kerbau. Karena itu, saya tidak memiliki pilihan selain meminta anak perempuan saya untuk menarik bajak selama dua tahun terakhir,” ujarnya, dilansir dari Mirror, Selasa (11/7).
Ia bahkan memaksa anak-anaknya untuk berhenti sekolah dan membantunya mencari nafkah. “Karena itu pula, kedua anak saya berhenti sekolah,” tambahnya.
Pemerintah melalui humasnya, Ashish Sharma, turun tangan untuk membantu keluarga itu. Namun dengan catatan, Sarda harus berhenti menggunakan anak perempuannya untuk membajak ladang.
“Apapun bantuannya dapat diberikan berdasarkan peraturan pemerintah. Kami memastikan Sarda dan keluarganya mendapat bantuan dari pemerintah,” ujar Ashish.
Langkah ini, menurut Ashish, diharapkan dapat menekan angka bunuh diri bunuh diri yang dilakukan sejumlah petani di desa itu kembali muncul. Permasalahan mereka sama, lantaran putus asa dalam menghidupi keluarga.
Para petani pun berdemonstrasi bulan lalu dan berakhir ricuh. Menurut laporan, lima petani terbunuh oleh timah panas polisi di Kota Mandsaur. (riz/fajar)