Jokowi Bawa Isu Ekonomi ke Turki, lalu Temui Donald Trump di Jerman
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Lawatan luar negeri kembali akan dijalani Joko Widodo (Jokowi), pada 6-8 Juli 2017. Presiden dijadwalkan menghadiri agenda penting di Turki dan Jerman.
Pertama, Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki pada 6 Juli. Selanjutnya, Presiden RI Ketujuh itu melanjutkan lawatannya ke Hamburg, Jerman, pada 7-8 Juli untuk menghadiri KTT G-20.
Menteri Luar Negeri, Retno P Marsudi, mengatakan, Turki merupakan mitra penting Indonesia. Selain sesama negara Islam, kedua negara juga sama-sama tergabung dalam berbagai organisasi internasional termasuk G-20 dan OKI.
Di bidang ekonomi, kerja sama Indonesia-Turki juga cukup kuat. Itu bisa dilihat dari tingginya angka perdagangan kedua negara yang mencapai USD 1,3 miliar dilar.
“Tetapi di dalam perdagangan kita melihat masih banyak hal yang dapat kita tingkatkan. Kita melihat juga ada beberapa masalah perdagangan atau isu perdagangan yang harus dibahas secara tuntas dengan Turki,” ujar Retno di kompleks Istana Negara, Senin (3/7/2017).
Karenanya, Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ke Ankara akan melakukan negosiasi terkait kerja sama di bidang perdagangan yang lebih komprehensif. Selain itu, Indonesia juga akan meningkatkan pengembangan industri strategis.
“Kita ingin kembangkan partnership dengan Turki untuk industri strategis. Yang ketiga adalah untuk countering terorisme. Jadi itu yang akan menjadi isu fokus bahasan presiden dalam rangka kunjungan kenegaraan ke Turki,” jelas dia.
Sementara di forum KTT G-20, isu utama yang akan diusung Indonesia antara lain soal pertumbuhan ekonomi global yang inklusif dan berwawasan lingkungan, hingga pembangunan.
“Di sela-sela pertemuan G-20, presiden juga akan melakukan beberapa pertemuan bilateral termasuk dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sejauh ini yang sudah confirmed adalah enam (kepala negara),” tambah Retno. (fat/jpnn)