FAJAR.CO.ID - Istilah detoksifikasi digital saat ini makin marak. Mengingat sudah banyak remaja yang kecanduan smartphone.
Selain bisa mengganggu kualitas tidur, bahkan bisa berakibat pada kesehatan mental yang buruk.
Peneliti di Griffith University dan Murdoch University melacak perubahan penggunaan ponsel, indikator tidur dan kesehatan selama tiga tahun pada sampel besar remaja Australia.
“Kami telah menemukan bahwa kurang tidur merupakan kunci yang menghubungkan peningkatan penggunaan seluler pada malam hari dengan peningkatan masalah psikososial berikutnya,” kata peneliti utama, Lynette Vernon, seperti dilansir laman India Times, Minggu (18/6).
Studi tersebut mensurvei 1.100 siswa dari 29 sekolah setiap tahunnya selama empat tahun secara total, dimulai pada tahun 8 dan mengikuti mereka sampai tahun ke-11.
“Kami menemukan menggunakan ponsel hingga larut malam secara langsung berkontribusi terhadap kebiasaan tidur yang buruk yang menyebabkan penurunan kondisi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan,” jelas Vernon.
Siswa ditanya jam berapa mereka menerima atau mengirim pesan teks dan panggilan telepon dan persepsi mereka tentang kualitas tidur mereka.
Para periset juga meneliti gejala depresi mood remaja, keterlibatan dalam kenakalan atau agresi, penilaian dan harga diri mereka dari waktu ke waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun ke 8, lebih dari 85 persen siswa memiliki ponsel dan sekitar sepertiga dari siswa tersebut melaporkan bahwa mereka tidak pernah mengirim sms atau menerima telepon setelah lampu padam.