FBI Selidiki Pelanggaran Konstitusi yang Diduga Dilakukan Donald Trump

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, AMERIKA SERIKAT - Robert Mueller mulai menjalankan tugasnya sebagai penasihat khusus FBI. Tokoh 72 tahun itu kini menyelidiki Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait dugaan penyalahgunaan wewenang. Berdasar testimoni mantan Direktur FBI James Comey di hadapan Senat pekan lalu, ada indikasi pelanggaran konstitusi oleh Trump. Yakni, berusaha memengaruhi penyelidikan skandal AS-Rusia oleh FBI. ”Dugaan campur tangan Presiden Trump memang bukan fokus penyelidikan. Tapi, jika itu terbukti, presiden harus mempertanggungjawabkannya,” kata sumber Washington Post yang mengaku kenal dekat dengan Comey. Untuk membuktikan dugaan pelanggaran tersebut, Mueller langsung melakukan investigasi. Mantan direktur FBI selama 12 tahun (2001–2013) itu mulai menggali fakta dan mengumpulkan barang bukti. Mendengar laporan tersebut, Trump langsung berkomentar lewat akun Twitter @realDonaldTrump kemarin (15/6). ”Mereka bersekongkol membuat cerita tentang Rusia, tidak menemukan satu bukti pun, dan kini mereka mengarang kisah palsu lain tentang pelanggaran hukum. Bagus,” tulis taipan 71 tahun tersebut. Dia kembali menyebut dirinya sebagai korban perburuan penyihir oleh lawan politiknya. Pekan lalu, Comey menyatakan bahwa Trump memecatnya dari jabatan direktur FBI setelah gagal mendikte. Comey bahkan tidak menggubris imbauan penguasa Gedung Putih itu untuk menghentikan penyelidikan terhadap Michael Flynn. Februari lalu, Flynn mundur dari jabatannya sebagai penasihat keamanan nasional setelah keceplosan mengakui pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak. Trump yang diyakini punya hubungan khusus dengan Kremlin dan melibatkan Rusia untuk mengatur kemenangan dalam pilpres tahun lalu itu terus-terusan membantah semua tuduhan. Namun, pertemuan Flynn dan Kislyak tersebut membongkar skenario besar itu. Belakangan, diketahui bahwa Kislyak tidak hanya bertemu Flynn, tapi juga Jared Kushner dan Jeff Sessions. Penyelidikan Mueller terhadap Trump diduga akan menyeret Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein. Selain itu, Sessions dan orang-orang kepercayaan Trump di Gedung Putih tidak akan luput dari bidikan Mueller. Di antaranya, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, Kepala NSA (Badan Keamanan Nasional) Mike Rogers, dan mantan Wakil Direktur NSA Richard Ledgett. Setidaknya, Mueller akan meminta mereka bersaksi tentang segala hal soal hubungan Trump dan Rusia. Mulai masa kampanye presiden tahun lalu, masa transisi pemerintahan, hingga saat ini. ”Informasi yang FBI bocorkan tentang presiden adalah hal yang ilegal, tidak bisa dimaafkan dan menyalahi aturan,” ujar Mark Corallo, jubir kuasa hukum Trump. (Fajar/JPG)
  • Bagikan

Exit mobile version