Pelarian Dramatis dari Marawi, Lima Polisi Muslim Lindungi Lima Warga Kristen
FAJAR.CO.ID, MANILA - Sepuluh orang beruntung bisa keluar dari Marawi, Filipina, dengan selamat pada Selasa dini hari (13/6/2017).
Pelarian sepuluh orang dari ibu kota Provinsi Lanao del Sur tersebut tidak mudah, sebab penembak jitu militan Maute bertebaran.
Lumna Lidasan, salah satu yang melarikan diri, menjelaskan bahwa mereka sudah terjebak di wilayah yang dikuasai militan Maute selama 22 hari.
Lidasan dan empat orang lainnya berprofesi polisi.
Sebenarnya mereka bisa melarikan diri dengan mudah karena muslim, tetapi mereka lebih memilih tinggal dan melindungi lima orang lainnya yang merupakan umat Kristiani dan bekerja sebagai pegawai konstruksi di Marawi.
Lidasan dan sembilan oran lainnya akhirnya berhasil selamat, namun warga lain yang ikut melarikan diri tidak seberuntung mereka.
Militan mengejar dan mengetahui persembunyian warga yang ikut melarikan diri tersebut. Lima orang ditembak mati dan delapan orang lainnya ditawan.
Pasukan Militer Filipina (AFP) kian tidak yakin bisa mengambil alih Kota Marawi. “Tidak ada lagi deadline,” ujar Juru Bicara AFP, Brigjen Restituto Padilla.
Menurut dia, saat ini hanya 4 di antara 96 desa yang masih memberikan perlawanan. Padilla menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menjatuhkan bom di masjid-masjid di Marawi.
Belum diketahui dengan pasti jumlah militan yang bertahan di Marawi. Pasukan Amerika Serikat (AS) ikut membantu militer Filipina.
Bukan untuk ikut bertempur, tetapi pasukan AS hanya mengoperasikan alat untuk memberikan informasi tentang situasi di lapangan kepada tentara Filipina.
(Reuters/BBC/Philstar/sha/c14/any)