Grenfell Tower Terbakar, Untung Warga Muslim yang Sedang Sahur Bergegas Menolong

  • Bagikan
London 14th June: A huge fire engulfs the 24 story Grenfell Tower in Latimer Road, West London as emergency services attended in the early hours of Wednesday morning: the Mayor of London, Sadiq Khan, has declared the fire a major incident (Photo by Epics/Getty Images)
FAJAR.CO.ID, LONDON - Hunian vertikal, Grenfell Tower, di London dilalap api pada Rabu dini hari (14/6/2017). Kebakaran mengakibatkan 12 orang tewas. Grenfell Tower terdiri dari 24 lantai dengan 120 flat. Penghuninya diperkirakan 400-600 orang. Ketika api berkobar hebat, sebagian besar penghuni sedang terlelap. Beruntung, ada warga lokal yang sedang makan sahur, sehingga bisa mengurangi jumlah korban jiwa. “Anak-anak muslim menyelamatkan nyawa orang-orang. Mereka berlarian menggedor pintu. Terima kasih Tuhan untuk Ramadan,” ujar warga lokal kepada Huffington Post. Seorang warga lainnya menuturkan, andai remaja-remaja muslim yang sedang sahur tidak memberikan pertolongan, bisa jadi ceritanya akan lain. “Bakal lebih banyak orang meninggal,” tuturnya. Remaja-remaja muslim di sekitar Grenfell Tower yang sedang makan sahur di masjid adalah orang yang datang pertama kali untuk memberi pertolongan. Selain berteriak mencari pertolongan, mereka juga datang dengan membawa kantong-kantong air. “Mereka adalah yang pertama membawa kantong air membantu orang-orang. Mereka berlari mengabari orang-orang,” sambung warga. Selama Ramadan, banyak muslim yang bangun dini hari untuk makan sahur. Batas makan sahur di London adalah pukul 02.39. Khalid Suleman Ahmed, warga muslim yang tinggal di Grengell Tower mengatakan, jika bukan Ramadan maka dia tak akan bangun bersamaan saat api berkobar. Saat sahur itulah dia mencium kebakaran. Dia lantas melihat ke arah jendela dan melihat asap sudah mengepul dari lantai di bawah flat yang dia tempati. Dia mengaku tak mendengar alarm tanda bahaya. “Saya membangunkan bibi saya, berpakaian dan mulai mengetuk pintu-pintu tetangga. Setiap flat membuka (pintu, red) kecuali dua,” tutur Ahmed. Warga lainnya menuturkan, Ramadan membawa hikmah tersendiri. “Jika bukan Ramadan, akan ada lebih banyak korban,” katanya kepada Sky News. (ara/jpnn/fajar)  
  • Bagikan

Exit mobile version