Rakyat Puas Kinerja Jokowi, Ara Minta Semua Pihak Menerima Kenyataan
FAJAR.CO.ID JAKARTA - Sejumlah lembaga survei merilis hasil pekerjaanya yang menyebutkan bahwa masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Menanggapi hal itu, Politikus muda PDI Perjuangan, Maruarar Sirait berharap semua pihak menerima hasil survei itu dan legowo karena Jokowi masih menjadi presiden yang dicintai rakyatnya.
“Itu pasti tidak akan mudah menerima kenyataan itu. Saya berusaha menerima kekalahan Ahok. Dan Ferry harus bisa menerima kenyataan bahwa Prabowo masih di bawah Jokowi,” kata Ara saat menjadi pembicara dalam Rilis Survei Nasional SMRC yang bertajuk “Politik Nasional Pasca Pilkada DKI Jakarta” di Kantor SMRC Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (08/06) Sore.
Selaian Maruarar acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, Politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai dan Waketum Partai Gerindra, Ferry Jualiantono.
Lebih lanjut mencermati dinamika politik akhir-akhir ini, khususnya selama pilkada DKI Jakarta berlangsung Jokowi mengalami tekanan politik yang sangat tinggi. Namun tekanan tersebut mampu dilalui oleh Jokowi dengan baik. Jokowi terbukti kuat.
Ara mencontohkan Jokowi mampu menepis anggapan yang beredar kemasyarakat yang menilai Joko Widodo akan mengintervensi untuk kemenangan Ahok dan intervensi pada kasus hukum yang menjerat Ahok.
“Inilah yang membuat rakyat semakin percaya kepada presiden Jokowi. Kalau Jokowi intervensi pasti rakyat tidak percaya. Disini Jokowi bisa mengambil posisi sebagai negarwan dalam ujian yang tidak mudah dilihat publik secara luas,” jelasnya.
Ara juga mengungkapkan kepercayaan rakyat terhadap Jokowi dilihat dari kinerja Jokowi membawa ekonomi nasional yang lebih baik. Bahkan Ia optimis untuk saat ini dan yang akan datang ekonomi nasional akan berjalan baik.
“Ini bisa dijelaskan melalui data survei. Pubik menilai pemerintah mampu menjalankan ekonomi lebih baik dan berkeadilan,” tegasnya.
Ara juga mengungkapkan ketegasan Presiden Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahannya juga memiliki korelasi positif menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Hal tersbebut bisa dilihat dengan unggapan Jokowi seperti “gebuk” mendapatkan respon positif dari masyarakat.
“Ungkapan gebuk menunjukan bahwa Jokowi meningkatkan levelnya. dunia usaha menginginkan ada kepastian hukum. Stabilitas politik di era Jokowi tidak dilakukan secara represif tapi dengan penegakan hukum. Juga tanpa tebang pilih,” paparnya.
Perlu diketahui berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh SMRC menunjukkan dalam pertanyaan terbuka bila pemilihan presiden diadakan ketika survei dilakukan 34,1 persen pemilih secara sponta mendukung Jokowi dan 17,2 persen mendukung Prabowo.
Saat dilakukan simulasi head to head elektabiltas Jokowi sebesar 53,7 persen jauh meninggalkan Prabowo Subianto yang hanya mendapat 37,2 persen.
Sementara itu, penilaian atas kondisi ekonomi, politik, dan keamanan relatif stabil. 44,4 % merasa ekonomi rumah tangga lebih baik dibanding tahun lalu, bahkan 62,3% optimis keadaan ekonomi keluarga akan lebih baik tahun depan.
Sejalan dengan itu, penilaian atas kondisi ekonomi nasional juga cenderung positif, yakni sebesar 57,1%.
Survei nasional ini dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan melibatkan 1350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pada pemilihan umum, yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilaksanakan.
Margin eror survei ini rata-rata +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.