Baru Tiga Hari, Wonder Woman Sudah Raup Pendapatan Rp. 3 Triliun
FAJAR.CO.ID - Pekan pertama penayangan Wonder Woman berakhir cantik sekali (meski yang paling cantik tetap Gal Gadot). Di Amerika Utara, rilisan terbaru Warner Bros. dan DC Comics itu berhasil meraup USD 100,5 juta (Rp 1,335 triliun) selama akhir pekan. Di luar negeri, ia mengumpulkan USD 122,5 juta (Rp 1,631 triliun). So, sekitar Rp 3 triliun sudah dibukukan.
Catatan tersebut mengantarkan film yang disutradarai Patty Jenkins itu membukukan beragam rekor. Wonder Woman menjadi film superhero perempuan dengan pendapatan pekan perdana tertinggi. Jenkins juga menggeser Sam Taylor-Johnson sebagai sutradara perempuan dengan pendapatan opening weekend tertinggi. Pada 2015, film Fifty Shades of Grey arahan Taylor-Johnson dinobatkan menjadi nomor satu dengan capaian USD 85,2 juta (Rp 1,132 triliun).
Wonder Woman pun berada di peringkat ke-16 film superhero dengan pendapatan lebih dari USD 100 juta. Bahkan, pendapatan debut film berbujet USD 150 juta (Rp 2 triliun) tersebut mengungguli beberapa film superhero cowok rilisan Marvel. Yakni, Thor (2011), Thor: The Dark World (2013), Captain America: The First Avengers (2011), serta Iron Man (2008).
Superheroine asal Amazon itu mampu memutus lesunya pendapatan film awal musim panas selama 18 tahun terakhir. Rilisnya Wonder Woman pada awal Juni (untuk Amerika Utara) sukses menaikkan pendapatan awal musim panas hingga 33 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Wonder Woman juga mengubah komposisi penonton. Bila biasanya film superhero didominasi 60 persen penonton pria, kali ini proporsi penonton lebih imbang. Film pertama Wonder Woman selama 76 tahun tersebut didominasi perempuan, yang mencapai 52 persen dari total penonton.
Hal itu sesuai dengan prediksi Jenkins. Sejak awal promo, dia optimistis bahwa Wonder Woman yang penuh dengan adegan laga tetap diminati kaum hawa. ’’Aku yakin, perempuan juga suka film action dengan cerita yang bagus dan koreografi yang matang. Bakal kubuktikan lewat Wonder Woman,’’ ucapnya, sebagaimana dikutip Comicbook.
Warner Bros. pun puas dengan ’’investasi’’ selama nyaris 15 tahun tersebut. Presiden distribusi domestik Jeff Goldstein terang-terangan memuji Jenkins sebagai talenta sejati. ’’Patty punya visi yang memukau. Tentu saja, film ini bakal bisa diterima dan dicintai moviegoers di berbagai penjuru dunia,’’ ujarnya, sebagaimana dikutip The Hollywood Reporter. Dia menggaransi, superhero dengan alter ego Diana Prince itu akan lebih banyak tampil di layar lebar.
Kesuksesan Jenkins juga diharapkan membuka jalan buat sutradara perempuan di Hollywood lainnya untuk berkiprah di film-film blockbuster. ’’Semoga persepsi tidak masuk akal tentang perempuan yang tidak cocok menggarap film berbujet besar bisa runtuh,’’ tutur Paul Dergarabedian, analis media senior ComScore. (Fajar/JPG/CNN)