Waspadalah, Takjil Mengandung Bahan Berbahaya Banyak Beredar di Pasaran
FAJAR.CO.ID RIAU - Bagi penyuka makanan takjil di saat berbuka perlu memerhatikan bahan makanan yang akan dibeli. Apalagi sampai membeli takjil siap jadi yang dijual oleh pedagang makanan di pusat jajanan.
Sebab dari hasil uji labor yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, ditemukan sejumlah takjil yang mengandung bahan dan zat berbahaya.
Kepala BBPOM Pekanbaru Muhammad Kashuri mengatakan, pihaknya melakukan penelitian dan pengujian terhadap takjil yang dijual di Pasar Pagi Arengka. Sebanyak 33 jenis makanan diuji. Didapati 6 diantaranya mengandung bahan berbahaya dan tidak layak konsumsi bagi masyarakat. Seperti makanan yang berwarna pekat.
“Kita temukan enam makanan berbahaya disini (Pasar Pagi Arengka, red). Seperti Es Doger, kolak delima, mi kuning, dan kerupuk serta makanan berwarna pekat lainnya,” kata Muhammad, Senin (5/6).
Dikatakannya, kegiatan pengujian dan penelitian bahan makanan itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran konsumen, serta meningkatkan kontiniutas pengawasan pangan dan bahan berbahaya.
Diakuinya, memang masih banyak pangan ilegal dari luar negeri yang masuk ke Riau. Karenanya melalui kegiatan uji cepat tersebut diharapkan ada jaminan keamanan produk.
“Sekitar 33 sampel takjil sudah diuji selama ramadan ini, 14 persen mengandung bahan berbahaya, memang angka ini menurun 2 persen dibanding sebelumnya, namun ini menjadi persoalan lintas sektor,” sambungnya.
Ditambahkan Kashuri, memang beberapa hari terakhir dihebohkan dengan temuan mi basah borak dan berformalin yang disita. Dampaknya akan merugikan kesehatan. Mulai gangguan kesehatan ringan hingga penyakit ginjal dan kanker. Sebagai upaya pencegahan diperlukan sinergitas kemitraan.
M Kashuri mengajak pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk bergerak bersama-sama melakukan pengawasan.
“Kita bergerak di 12 kab/kota. Di Pekanbaru ditemukan 6 sampel mengandung bahan berbahaya, mulai Borak di kerupuk dan Mi Kuning, serta Rodhamin B di Pacar Cina, Delima dan Es Doger. Edukasi masyarakat dan penelusuran akan dilakukan bersama menindaklanjuti temuan ini,” tandasnya.