Cerita Dongeng The Foxes Berlanjut di Liga Champions
FAJAR SPORT, INGGRIS - Setelah pemecatan Claudio Ranieri dari kursi pelatih Leicester City, banyak pihak yang lansung mengklaim bahwa, cerita kesuksesan klub berjuluk The Foxes itu pun berakhir.
Tapi, kisah dongeng The Foxes terus berlanjut. Kali ini, Leicester kembali membuat mata dunia terbuka dengan langkah mereka berlanjut ke babak semifinal Liga Champions 2016/2017, setelah menumbangkan wakil Spanyol Sevilla dengan skor 2-0 pada leg kedua babak 16-besar di Stadion King Power, Rabu (15/3) dini hari WIB.
Degan kemenangan itu, Leicester unggul agregat 3-2 atas Sevilla setelah pada leg pertama di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan (22/2) hanya kalah 1-2. Tentunya ini menjadi kebanggaan baru buat Leicester pada musim perdana mereka tampil di Liga Champions.
Padahal, mungkin tak banyak yang menjagokan Leicester bisa menyingkirkan Sevilla. Namun, kehadiran Craig Shakespeare di kursi manajer serta dukungan dari publik membuat Leicester mampu tampil tak biasa.
Leicester bahkan mampu unggul lebih dahulu pada menit ke-27. Berawal dari eksekusi tendangan bebas Riyad Mahrez, bola mengenai kaki Wes Morgan yang telah menanti di dalam kotak penalti. Si kulit bulat meluncur mulus masuk ke dalam gawang Sevilla kawala Sergio Rico.
Tertinggal satu gol, Sevilla coba meningkatkan tempo serangan. Namun, solidnya barisan belakang Leicester City membuat serangan Sevilla tak membuahkan hasil. Sampai babak pertama usai, Sevilla gagal mencetak gol penyeimbang.
Selepas jeda, Sevilla masih mengambil inisatif tampil menekan. Mereka memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-53. Namun, bola hasil tendangan Sergio Escudero hanya menerpa mistar gawang.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Alih-alih menyamakan kedudukan, semenit berselang, Sevilla justru kian tertinggal setelah Marc Albrighton menggandakan keunggulan Leicester. Bola hasil tendangan kaki kiri Albrighton dari dalam kotak penalti menghujam deras ke pojok bawah gawang Sevilla. Rico hanya tertegun menatap bola mengoyak gawangnya.
Nasib sial Sevilla berlanjut pada menit ke-74 saat mereka harus bermain dengan 10 orang akibat kartu kuning kedua yang diterima Samir Nasri. Gelandang asal Prancis itu diusir akibat terlibat keributan dengan Jamie Vardy.
Bermain dengan 10 orang, Sevilla tetap mampu merepotkan barisan belakang Leicester City. Malahan, Sevilla mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-78 setelah Kasper Schmeichel menjatuhkan Vitolo di kotak terlarang.
Namun, hadiah penalti itu hanya keberuntungan semu bagi tim tamu. Pasalnya, bola hasil eksekusi Steven N'Zonzi sukses dihentikan Kasper Schmeichel dengan gemilang. Harapan Sevilla lantas menguap. Leicester sukses menjaga keunggulan 2-0 sampai akhir laga dan berhak lolos ke perempat final dengan agregat 3-2. (Fajar/jpg)
SUSUNAN PEMAIN:
Leicester City (4-4-2): 1-Kasper Schmeichel; 17-Danny Simpson, 6-Robert Huth, 5-Wes Morgan, 28-Christian Fuchs; 26-Riyad Mahrez, 4-Danny Drinkwater, 25-Wilfred Ndidi, 11-Marc Albrighton; 20-Shinji Okazaki, 9-Jamie Vardy.
Pelatih: Craih Shakespeare
Sevilla (3-4-3): 1-Sergio Rico; 24-Gabriel Mercado (16-Stevan Jovetic 46'), 21-Nicolas Pareja, 23-Adil Rami; 17-Pablo Sarabia (3-Mariano 46'), 15-Steven N'Zonzi, 8-Vicente Iborra, 18-Sergio Escudero; 10-Samir Nasri, 12-Wissam Ben Yedder, 20-Vitolo.
Pelatih: Jorge Sampaoli