Ternyata Jantung Permainan PBFC II ada di Pemain Ini..
FAJAR SPORT, SAMARINDA - Meski gagal meraih Piala Presiden 2017, tetapi Pusamania Borneo FC (PBFC) II telah menunjukan kualitas mereka setara dengan klub-klub raksasa Indonesia.
Klub yang baru saja dibangun ini berhasil lolos ke partai puncak turnamen pramusim itu. PBFC berhasil melangkah jauh dengan pasukan lapis keduanya, yang diperuntukan untuk Liga 1 U-21. Meski ada beberapa nama pemain senior, tapi klub asuhan Ricky Nelson itu lebih didominan oleh pemain lapis kedua.
Dari perjalanan PBFC di Piala Presiden 2017, terlihat tumpuan dan semangat tim berada di satu pemain. Dimana sang pemain menjadi jendral sekaligus penyemangat rekan-rekan lainnya. Kunihiro Yamashita berhasil membangkitkan semangat teman-temannya di semua pertandingan.
Bahkan, pelatih Ricky Nelson pun mengakui hal itu. Cederanya Kunihiro Yamashita di partai final itu membuahkan hasil. Hampir setengah luisn gol bersarang di gawang PBFC pasca keluanya pemain asal Jepang itu.
Yamashita ditarik keluar oleh sang pelatih, setelah menderita cedera tendon usai bertabrakan dengan pemain Arema. "Pasca keluarnya Yamashita menjadi masalah buat kami. Kami sulit bangkit ketika pemain pengganti masuk. Padahal Yama tidak pernah cedera, saya terkejut dengan hal ini. Mental kami hancur," akui Ricky yang dikutip dari laman resmi klub.
Keluarnya Yama mengganggu konsentrasi para pemain, terutama di sektor pertahanan. Pasalnya, selama ini Kunihiro memang menjadi sosok penting dalam ritme permainan Pesut Etam. Terlebih, blunder Michael Yansen Orah yang ikut 'menyumbang' angka untuk Arema, menambah mental pemain hancur.
"Yamashita keluar, kami kekurangan tenaga. Tapi saya apresiasi perjuangan para pemain, peringkat kedua kami syukuri. Cederanya Yamashita menjadi kendala bagi permainan kami, tapi saya ucapkan selamat untuk Arema FC," jelasnya. (Aiy/Fajar)