Ganjar Sambangi SMAN 3 Sragen, Siswa Bicara Soal Bahaya Korupsi dan Narkoba

  • Bagikan

SRAGEN, RAKYATJATENG – Kira-kira, apa yang menjadi tantangan bangsa Indonesia di masa depan menurut para milenial?

Pertanyaan itu yang coba dikulik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika menyambangi SMAN 3 Sragen dalam Pengarahan dan Audiensi Gubernur Jawa Tengah dengan Rohis SMA/ SMK se-Kabupaten Sragen, Rabu (21/1/2020).

Bagi siswi SMAN 3 Sragen Maya Krisnaning Trawoco, korupsi menjadi momok bagi bangsa Indonesia. Siswi kelas X IPS 4 ini berpendapat kejujuran harus selalu dijunjung dan ditanamkan.

“Indonesia butuh orang-orang yang jujur, tak hanya pintar,” ujar Maya.

Gadis berkucir ini pun menyampaikan contoh korupsi bisa dari mana saja, bahkan di kelasnya. Kepada Ganjar, ia bercerita salah satu contoh korupsi pada bendahara kelasnya yang selalu menagih fotokopi seharga Rp20.000 padahal habisnya hanya Rp15.000.

Maya pun berpesan kepada teman-temannya agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME, jujur dan bekerja keras, agar terhindar dari korupsi.

Lain halnya bagi Yasika, siswi kelas XI IPA 6 ini khawatir akan rusaknya generasi muda bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Terpaan narkoba, pergaulan bebas dan tawuran menjadi tantangan tersendiri menurutnya. Di depan teman-temannya Sika berpesan agar tidak terjerumus dalam jerat narkoba.

“Narkoba tuh untuk apa sih? Gunanya apa? Sayangi tubuh dan masa depan teman-teman dengan jauhi narkoba,” ucapnya.

Keberanian Maya dan Sika mengutarakan pendapatnya ini membuat dua gadis ini didapuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi agen antikorupsi dan antinarkoba.

Ganjar pun langsung menugaskan Maya dan Sika untuk mengajak teman-temannya bergabung menjadi bagian dari agen antikorupsi dan antinarkoba.

Ditemui seusai audiensi, Maya mengaku senang dititipi mandat oleh Ganjar sebagai koordinator agen antikorupsi di sekolahnya. Ia pun mengaku senang bertemu Ganjar karena mudah membaur dan nyambung dengan pikiran para milenial.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memberikan pentasyarufan zakat kepada siswa-siswi SMA, SMK, SLB Negeri/Swasta kurang mampu dan berprestasi sebanyak Rp2.400.000/ tahun.

Didampingi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri, Ganjar menyampaikan apabila ada permasalahan atau hal-hal yang tidak semestinya, para siswa dapat berdiskusi kepada para guru bahkan menyampaikan secara langsung kepada Ganjar melalui media sosial.

Ia pun menyampaikan pemprov Jateng sangat serius berupaya menemukan sistem pembelajaran yang baik dengan aktif mengajak komunikasi tak hanya kepada guru tapi juga siswa. (hms)

  • Bagikan