467 Keluhan dan Saran Diterima Pengelola BRT Trans Semarang

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Sebanyak 467 keluhan dan saran diterima pengelola Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang hingga 14 Oktober 2019. Jumlah keluhan tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2018 lalu yang tercatat sebanyak 756 keluhan.

Keluhan dan saran diterima baik melalui Call center 1-5000-94, media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram @Transsemarang, maupun melalui aplikasi lapor Hendi.

Keluhan yang masuk terbagi menjadi 15 kategori. Yakni komplain armada tidak merapat ke shelter sebanyak 52, komplain pelayanan sopir sebanyak 94, kondisi armada sebanyak 94, kondisi shelter 19.

Kemudian komplain interval armada dan waktu pelayanan sebanyak 23, komplain pelayanan petugas tiketing armada sebanyak 81, komplain tiket sebanyak 9, jalur tidak sesuai sebanyak 5, komplain rute 2, penumpang penuh sebanyak 1.

Serta ada juga permintaan jalur khusus BRT sebanyak 8, permintaan penambahan shelter sebanyak 10, permintaan penambahan armada sebanyak 36, penambahan jam layanan sebanyak 22 dan permintaan penambahan rute sebanyak 11.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan mengatakan, sejak bergabung dengan Trans Semarang Januari 2017, keluhan dan saran mulai dimasukkan sebagai prioritas.

Dia ingin mengetahui pelayanan BRT Trans Semarang dari segi masyarakat. Dengan adanya keluhan dan saran dapat gunakan untuk memperbaiki pelayanan yang masih dirasa kurang.

“Sejak dibuka layanan pengaduan, masyarakat bisa menyampaikan kejadian terkait pelayanan yang dianggap masih kurang. Kami jadikan sebagai motivasi untuk terus memperbaiki pelayanan sesuai dengan hastag Trans Semarang yakni #TerusBerbenah,” ungkapnya di sela-sela melakukan peninjauan pembangunan shelter Balaikota, Rabu (16/10).

Ade menyebutkan di tahun 2017 menerima sebanyak 670 keluhan, kemudian di tahun 2018 lebih banyak 756 keluhan, dan hingga Oktober 2019 keluhan yang masuk sebanyak 467.

Pembenahan dan inovasi dilakukan guna meningkatkan jumlah penumpang. Hasilnya di tahun 2019, pengguna jasa Trans Semarang setiap hari mencapai 33.000 orang.

“Dibandingkan periode yang sama tahun 2018, keluhan cenderung menurun. Keluhan yang turun paling drastis adalah keluhan terkait sopir. Tahun 2019 sebanyak 94 keluhan, sedangkan hingga Oktober 2018 sebanyak 150 keluhan. Kemudian keluhan Kondisi halte sebanyak 72 dimana tahun ini 19 keluhan yang diterima,” terangnya.

Namun dia juga mengakui, ada keluhan yang justru naik jika dibandingkan periode Oktober 2018. Yakni keluhan kondisi armada jika di bulan Oktober tahun 2018 sebanyak 75 keluhan, namun di bulan Oktober tahun 2019 sebanyak 94 keluhan.

“Hal ini dikarenakan beberapa armada di koridor 3 dan 4 habis masa usia kendaraan dan saat ini tengah diremajakan,” tandasnya. (Sen)

  • Bagikan