PP Demak Gelar Berbagai Lomba, Ini Pesan Yang Ingin Disampaikan

  • Bagikan

DEMAK, RAKYATJATENG – Berbagai macam perlombaan digelar oleh masyarakat dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.

Setiap tahunnya masyarakat Indonesia baik anak-anak, remaja hingga orang tua, menggelar berbagai macam lomba untuk menambah kemeriahan suasana kemerdekaan.

Di Demak, para pemuda yang tergabung dalam ormas Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Bonang, merayakan HUT RI ke 74 ini dengan mengadakan aneka perlombaan gratis untuk warga, diantaranya tarik tambang, balap karung , gigit uang, pukul air dan panjat pinang.

Ada yang menarik dalam lomba panjat pinang. Selain hadiah utamanya kambing, tiga pohon pinang yang dilombakan, puncaknya terdapat tulisan 01 dan 02 serta bendera merah putih.

Menurut Akhadun, Ketua Pemuda Pancasila Bonang, pesan yang tersirat dalam acara tersebut adalah tidak adanya cebong dan kampret — sebutan saling sindir pendukung capres saat Pilpres 2019 –, tetapi sekarang kita bersama membangun bangsa Indonesia kedepan dengan semangat kemerdekaan.

“Sekarang sudah tidak ada lagi cebong dan kampret. Yang ada hanya persatuan dan kesatuan.
Kita semua adalah saudara. Momentum kemerdekaan RI ini mari kita rajut kembali persatuan dan kesatuan untuk kejayaan NKRI,” kata Akhadun.

Selain lomba – lomba, acara yang dipusatkan di lapangan sepak bola Desa Bonangrejo itu kian semarak dengan adanya panggung hiburan orkes dangdut dan pembagian puluhan door prize.

Selain dihadiri ratusan anggota Pemuda Pancasila, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, acara perayaan HUT RI ke 74 yang juga bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha.

Akhadun menambahkan, selain untuk merajut persatuan Indonesia, acara tersebut juga bertujuan mengenalkan Pemuda Pancasila kepada warga, bahwa PP adalah organisasi kepemudaan yang bersifat positif dengan dasar untuk mengawal Pancasila dan menjaga NKRI.

“Selain itu, dengan kegiatan hiburan ini para anggota PP bisa lebih akrab dan meningkatakan kekompakan dalam jiwa korsa untuk kemajuan organisasi,” ungkap Akhadun.

“Sekali layar terkembang surut kita berpantang. Satu orang anggota PP dicubit yang lain merasakan sakit. Kita tidak sedarah tapi lebih dari saudara. Itulah semboyan kami,” tutupnya. (yon)

  • Bagikan