Penelitian ASI: 20 Nama Layak jadi Menteri, Ada Taj Yasin Maimoen

  • Bagikan
Taj Yasin Maimoen

JAKARTA, RAKYATJATENG – Arus Survei Indonesia (ASI) menyebut 20 nama dari kalangan milenial yang dianggap layak menjadi menteri di Kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin.

Direktur Eksekutif ASI Ali Rif’an menjelaskan, pihaknya melakukan seleksi tiga tingkatan sebelum mengerucut pada 20 nama.

Adapun seleksi tiga tingkatan itu yakni, pertama masuk dalam radar survei pakar atau public opinion makers ASI yang dilaksanakan pada 26 Februari – 12 Maret 2019, analisis media (April-Juli 2019), dan analisis peluang yang berkaitan dengan restu partai politik hingga ormas.

“Penarikan 20 figur milenial melalui tiga tingkatan, yakni masuk radar survei ASI, analisis media dan analisis peluang,” kata Ali Rif’an dalam pemaparannya di Cikini, Jakarta, Minggu (21/7).

Selain itu, kata dia, figur milenial yang dianggap pas masuk 20 menteri milenial mempunyai kompetensi. Figur milenial itu juga mempunyai kedekatan khusus dengan Presiden RI Jokowi.

“Tentu ukuran tidak sekadar kompetensi, tetapi dukungan partai, atau ormas, atau kedekatan dengan Jokowi. Potensi calon menteri milenial bisa dilihat dari situ. Karena kalau kompetensi, banyak sekali anak muda Indonesia yang punya,” ucap dia.

Dari 20 calon potensial menteri dari milenial yang dirilis ASI, muncul nama Arwani Syaerozi. Sosok Arwani dikenal luas di kalangan pesantren. Sebab, Arwani merupakan pengasuh pesantren di Assalafie, Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.

Arwani juga tercatat sebagai Wakil Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Barat. Arwani juga meraih gelar doktor termuda di Maroko pada usia 29 tahun.

Selain Arwani, dari penelitian ASI masuk sejumlah nama beken pantas menjadi menteri Jokowi. Nama itu seperti Emil Dardak, Naddiem Makarim, Achmad Zaky, Witjaksono, Inayah Wahid, Dian Sastrowardoyo, Ferry Unardi, Gibran Rakabuming Raka, Wiliam Tanuwijaya, dan Sunanto.

Kemudian muncul nama Agus Harimurti Yudhoyono, Grace Natalie, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Diaz Hendropriyono, Lukmanul Hakim, Pranada Surya Paloh, Ahmad Hanafi Rais, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dan Angela Herliani Tanoesoedibjo. (mg10/jpnn)

  • Bagikan