Ukir Rekor, Lalu Muhammad Zohri Tembus Olimpiade 2020

  • Bagikan

OSAKA, RAKYATJATENG – Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah menorehkan rekor baru pribadi di nomor lari 100 meter di Seiko Grand Prix, Jepang, Minggu (19/5).

Zohri berhasil finis dengan catatan waktu yang fantastis 10,03 detik. Meski dalam perlombaan tersebut Zohri cuma finis di urutan ketiga, catatan waktunya otomatis membuatnya sah berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, karena batas kecepatan minimal atlet lari 100 meter untuk berlaga di Olimpiade adalah 10,05 detik.

Buat Zohri pribadi, hasil tersebut jelas menunjukkan kemajuan yang signifikan. Bulan lalu di Kejuaraan Asia 2019, Zohri baru saja memecahkan rekor nasional atas nama dirinya sendiri setelah finis dengan waktu 10,10 detik.

Kemarin, dia berhasil berlari 0,07 detik lebih cepat sekaligus kembali memecahkan rekor nasional atas nama dirinya sendiri.

Zohri harus puas finis di urutan ketiga setelah harus mengakui keunggulan dua pelari lainnya, yakni Justin Gatlin (Amerika Serikat) yang finis dengan waktu 10,00, dan pelari Jepang Yoshihide Kiryu yang mencatatkan waktu 10,01 detik.

Setelah membuat rekor nasional baru tersebut, Zohri kembali melakoni pertandingan di nomor lari estafet 4×100 meter. Sayang, karena kondisi Zohri yang belum pulih benar lantaran masih dalam proses recovery, tim estafet Indonesia yang terdiri dari Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, dan Muhammad Bisma Abina harus puas finis di posisi lima dengan catatan waktu 39,76 detik.

Pelari asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu pun mengucap syukur atas hasil positif yang diraihnya hari ini.

“Terima kasih banyak kepada Tuhan, semua masyarakat NTB dan Indonesia. Berkat doa dan dukungan semua, saya berhasil mengharumkan nama bangsa. Saya akan terus berusaha supaya bisa berlari lebih cepat lagi,” ujar Zohri singkat.

Keberhasilan Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 setelah mencatat waktu 10,03 detik rupanya menyimpan cerita lain. Zohri rupanya datang ke turnamen Seiko Grand Prix dengan status sebagai pelari undangan.

Hal tersebut disampaikan Sekjen PASI Tigor Tanjung. Tigor mengatakan, Zohri awalnya tidak diikutsertakan karena catatan waktu terbaiknya kala itu dianggap belum pantas untuk menjadi peserta. Hal ini disampaikan ketika Zohri belum mengalungkan medali perak di Kejuaraan Asia 2019 di Doha.

“Saat itu catatan waktu Zohri terbaik masih 10,18 detik. Setelah Zohri merebut medali perak di Doha catatan waktu 10,13 detik di Doha, saya desak kembali penyelenggara Seiko Grand Prix. Akhirnya mereka memberikan Zohri lintasan. Zohri menjadi pelari undangan di sini,” ujar Tigor. (banu adikara/jpnn)

  • Bagikan