Sistem One Way Arus Mudik Dari Cikarang Hingga Brebes Diberlakukan 30 Mei

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATJATENG – Dua minggu sebelum arus mudik Lebaran, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sejumlah titik di ruas tol Jakarta-Cikampek hingga Brebes untuk melihat kesiapan jalan tol. Wabil khusus, penerapan jalur satu arah (One Way) pada saat arus mudik maupun arus balik.

“Top isu sekarang adalah penerapan One Way dari Cikarang Utama sampai Brebes. Oleh karenanya saya ajak Dirjen Perhubungan Darat, Dirut Jasamarga, dan Korlantas hari ini untuk memastikan kesiapannya seperti apa,” kata Budi Karya di Jakarta, Minggu (19/5).

Budi menjelaskan, pihaknya ingin melihat progress penutupan Gerbang Tol Cikarang Utama yang akan dialihkan ke dua titik. Yakni di Gerbang Tol Cikampek Utama yang berada di KM 70 dan Gerbang Tol Kahuripan Utama Km 67 untuk memperlancar arus mudik lebaran kali ini.

Lebih lanjut, dia mengharapkan, informasi terkait rencana pemberlakuan satu arah bagi kendaraan dari Jakarta mulai dari Cikarang hingga Brebes dapat diketahui masyarakat. Khususnya, para pengguna jalan tol yang akan melakukan mudik.

“Kita merencanakan satu arah itu dari tanggal 30 Mei 2019 sampai 2 Juni 2019 untuk arus mudik, mulai dari Cikarang KM 29 sampai Brebes KM 263. Saya ingin informasi tersebut menjadi suatu pengetahuan umum bagi semua orang,” ujarnya.

Budi juga menjelaskan alasan pemilihan Brebes atau Gerbang Tol Brebes Barat sebagai titik akhir pemberlakuan satu arah. Katanya, Brebes telah dinilai menjadi titik perpecahan masyarakat yang ingin mudik ke sejumlah daerah di Jawa Barat.

“Kita putuskan di Brebes Barat karena disana merupakan titik dimana sudah banyak bagian-bagian orang mudik itu yang ke Cirebon dan beberapa tempat seperti di Brebes Barat ada beberapa cabang-cabang,” pungkasnya.

Selain melihat kesiapan One Way, Budi akan meninjau titik-titik proyek konstruksi yang akan diberhentikan sementara selama angkutan Lebaran, manajemen lalu lintas di dalam rest area sampai dengan pelibatan UMKM yang menjadi arahan dari Presiden Jokowi.

Kemudian Budi juga menghimbau kepada para calon pemudik untuk merencanakan perjalanan mudiknya secara baik. Begitu juga dengan membatasi kecepatan kendaraan maksimal 100 kilometer/jam demi keselamatan.

Selain itu, masyarakat juga tidak dianjurkan mudik dengan sepeda motor karena dinilai terlalu beresiko terhadap kecelakaan. Dari catatan Kemenhub, perjalanan dengan moda sepeda motor menyumbang 70 persen kecelakaan saat memudik.

“Saya menghimbau agar pemudik sepeda motor mau beralih ke program mudik gratis baik yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan maupun perusahaan swasta atau BUMN lainnya,” pungkasnya.

(JPC)

  • Bagikan