Pedagang di TIK Semarang Siap Jadi PKL Jaman Now

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Melengkapi fasilitas di Taman Indonesia Kaya (TIK), Walikota Semarang Hendrar Prihadi meresmikan 67 shelter PKL yang telah direnovasi, Senin (12/11).

Seperti halnya pembangunan Taman Indonesia Kaya yang tidak dibayai oleh anggaran pemerintah, shelter yang berlokasi di Jalan Pandanaran II dibangun dengan nilai total 799,842 juta rupiah tersebut juga merupakan hasil dari project pembangunan non pemerintah.

Kali ini Bank Jateng menjadi pihak yang berpartisipasi, sebagaimana disampaikan Direktur Bisnis Korporasi dan Komersil, Pujiono.

Kepada Bank Jateng, Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menyampaikan apresiasi atas partisipasi yang dilakukan dalam percepatan pembangunan di Kota Semarang.

Dirinya berharap kerja sama yang telah terjalin baik selama ini dapat terus dilanjutkan untuk mengembangkan Kota Semarang menjadi semakin hebat.

Shelter PKL di sekitar Taman Indonesia Kaya juga diharapkannya dapat menjadi tujuan wisata kuliner bagi wisatawan di Kota Semarang, sebagaimana sebelumnya Taman Indonesia Kaya yang dulu dikenal dengan Taman KB identik dengan kuliner jagung bakar dan tahu gimbal khas Semarang.

Dibangun dengan desain simple dan artistik, Walikota Hendi berpesan agar shelter PKL itu dapat dirawat dan dijaga sebaik mungkin.

Kepada para pedagang, pihaknya juga meminta untuk tidak memasang harga yang terlalu mahal di tempat yang sudah dipercantik tersebut.

Selain itu dia juga berpesan pada para penjual untuk dapat menggunakan piring rotan serta daun pisang untuk mengurangi produksi sampah di Kota Semarang.

“Pembangunan shelter PKL ini telah melalui proses dan waktu yang tidak singkat, oleh karenanya harus sangat disyukuri, dijaga dan dirawat dengan baik. Jika ada kekurangan atau masukan terkait shelter, silakan datang ke rumah saya dan kita akan diskusi untuk mencari solusinya,” kata Walikota Hendi.

Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, akan terus membantu agar kegiatan jual beli di shelter TIK dapat terus berjalan dengan lancar. Di antaranya, dengan menyelenggarakan berbagai event rutin setiap akhir pekan yang harapannya dapat menyedot animo masyarakat untuk hadir dan kemudian mampir menikmati sajian kuliner yang ada.

Selain itu, program Kredit Wibawa (Wirausaha Bangkit Jadi Jawara) juga diharapkan dapat meringankan kebutuhan modal para pedagang. Kredit wibawa ini dapat mengajukan pinjaman berbunga 3 persen per tahun dengan ataupun tanpa agunan. Pinjaman yang diberikan berkisar 5 hingga 50 juta rupiah.

Untuk memastikan kenyamanan para pengunjung serta kelancaran lalu lintas di sekitar TIK, Walikota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut telah menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Pasar untuk mengatur ketertiban parkir serta PKL yang akan berjualan.

Dipastikannya, shelter yang ada saat ini hanya akan digunakan untuk PKL yang telah terdata, selebihnya akan ditertibkan.

Sementara terkait parkir, Walikota Hendi menegaskan jika area di depan SMA Negeri 1 Semarang diyakini mampu menampung kendaraan para penikmat kuliner.

Sementara itu salah satu pedagang sekaligus Ketua PKL Tahu Gimbal, Sri Purwanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang dan Bank Jateng yang telah memfasilitasi para pedagang untuk berjualan.

Sri dan rekan-rekan pedagang lainnya menyatakan kesiapan untuk berjualan dengan tertib, bersih, rapi serta nyaman.

“Para pedagang, siap menjadi PKL jaman now yang memberikan kenyamanan bagi penikmatnya,” kata Sri. (sen)

  • Bagikan