Ombudsman Jateng Memastikan USBN dan UNBK di Jateng Berjalan Lancar

SEMARANG, RAKYATJATENG – Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah memastikan penyelenggaraan USBN dan UNBK di Jawa Tengah berjalan sesuai dengan ketentuan Prosedur Operasional Standar Tahun 2018. Hal ini setelah pihak Ombudsman melakukan pengawasan di sejumlah sekolah di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Selasa (10/4).

Tim Ombudsman Perwakilan Jawa Tengah memantau penyelenggaraan USBN dan UNBK di Kota Semarang, di antaranya di SMPN 7 Semarang dan SMAN 11 Semarang.

Menurut Asisten Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Bellinda, berdasarkan pemantauannya, pelaksanaan USBN di SMPN 7 Semarang dan UNBK di SMAN 11 Semarang secara umum berjalan dengan lancar. “Seluruh peserta USBN maupun UNBK dinyatakan hadir dan mengikuti ujian Matematika yang dijadwalkan pada hari tersebut,” ujar Bellinda dalam rilisnya, Rabu (11/4).

Bellinda mengatakan, pada penyelenggaraan UNBK tingkat SMA, tim Ombudsman Jawa Tengah masih menemukan keterbatasan dalam sarana dan prasarana, yakni ruangan dan ketersediaan komputer. Akan tetapi, dalam hal ini pihak sekolah telah berhasil memaksimalkan keterbatasan tersebut.

“Mengatasi keterbatasan ruangan, pihak sekolah menggunakan ruang laboratorium Kimia dan Biologi yang difungsikan sebagai ruang UNBK sehingga dapat digunakan tanpa mengabaikan kenyamanan siswa,” jelasnya.

Sementara mengenai ketersedian komputer yang jumlahnya kurang, ujar Bellinda, pihak sekolah mengatasainya dengan meminjam laptop orang tua siswa. Hal tersebut telah disepakati antara pihak Sekolah dengan orang tua siswa pada saat sosialisasi UNBK.  “Dengan demikian, pelaksanaan UNBK tidak memberatkan orang tua siswa dan mencegah terjadinya maladministrasi berupa pungutan untuk memenuhi prasarana UNBK,” tuturnya.

Selain melakukan pengawasan UNBK di SMA, Tim Ombudsman Jawa Tengah juga melakukan pemantauan persiapan USBN SMP. Hasil pantauan Ombudsman Jawa Tengah, pihak sekolah telah mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya UNBK SMP. Tahun ini merupakan kali pertama bagi SMP N 7 Semarang melaksanakan UNBK secara mandiri.

Jumlah komputer yang sedianya belum mencukupi telah terpenuhi dengan adanya bantuan dari pemerintah. Sementara dengan keterbatasan ruang kelas, pihak sekolah memanfaatkan ruang yang ada menjadi laboratorium komputer sementara agar dapat melaksanakan UNBK tanpa harus kembali menginduk ke sekolah lain.

Pihak Ombudsman mengapresiasi Kepala Sekolah dan Panitia Ujian yang telah berupaya mempersiapkan dan melaksanakan USBN maupun UNBK sehingga dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Apresiasi juga disampaikan kepada Kepala SMPN 11 Semarang dan Panitia USBN yang memastikan seluruh peserta USBN untuk mengikuti ujian, hingga melakukan penjemputan kepada siswa yang pada khususnya mengalami kendala masuk sekolah.

Bellinda menegaskan, tercapainya kesuksesan penyelenggaraan USBN maupun UNBK yang bebas maladministrasi juga membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat. “Karena itu, masyarakat utamanya orang tua/wali siswa diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi terhadap kendala penyelenggaraan USBN/UNBK dan tidak ragu melaporkan kepada penyelenggara apabila menemukan kecurangan atau maladministrasi,” imbuh Bellinda. (sen/yon)