Sasar Global Market, Bekraf Jaring Startup Kuliner Indonesia di FSI 2018

  • Bagikan

BANJARMASIN, RAKYATJATENG – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya menggerakkan ekonomi nasional melalui industri kuliner Indonesia dengan menyelenggarakan Food Startup Indonesia (FSI) 2018. Survey PDB ekonomi kreatif (ekraf) tahun 2016 menunjukkan lebih dari 40% penyumbang PDB ekraf berasal dari sub sektor kuliner.

Dengan FSI 2018, Bekraf mengembangkan ekosistem pengusaha rintisan (startup) sub sektor kuliner dan scale up bisnis kuliner yang berawal dari ide kreatif anak bangsa. “Indonesia punya peluang yang bagus, opportunity yang sangat besar untuk bersaing di global market melalui sub sektor kuliner. Kita punya local ingredient yang bisa dimaksimalkan menjadi keunikan dan daya tarik di pasar global. Harapannya, brand kuliner Indonesia bisa mendunia,” ucap Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo.

Bekraf berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kontribusi kuliner pada PDB nasional, antara lain dengan pihak swasta, investor, filantropi, sekaligus BPOM. “Pihak swasta, investor, dan filantropi punya kapasitas dan kapabilitas mendorong startup untuk scale up dan siap bersaing dengan bangsa lain. BPOM berkontribusi terhadap sertivikat produk higienis untuk bisa diterima pasar global,” tambah Fadjar.

Startup kuliner Indonesia yang ingin produknya dipromosikan kepada masyarakat luas melalui expo, bisa bergabung pada demoday FSI 2018 dengan mendaftarkan diri pada platform www.foodstartupindonesia.com secara online yang ditutup 26 Juni mendatang.

Dengan bergabung pada demoday FSI 2018 maka dapat meningkatkan kualitas produknya melalui  mentoring dengan mentor yang ahli di bidang kuliner mulai dari chef, bisnis kuliner, hingga investor; sekaligus memperbesar peluang mendapatkan investasi melalui pitching di hadapan investor

Bekraf membatasi 100 startup kuliner yang terpilih mengikuti demoday FSI 2018. Meskipun demikian, para startup kuliner Indonesia juga bisa berkonsultasi dengan mentor sekaligus investor serta bergabung dengan startup kuliner jaringan Bekraf secara online melalui platform itu.

Bekraf pun menyelenggarakan sosialisasi FSI 2018 di Banjarmasin, tepatnya di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin 6 Maret lalu. Deputi Akses Permodalan Bekraf memberikan kesempatan yang sama kepada startup kuliner daerah untuk berpartisipasi pada FSI.

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, membuka acara ini sekaligus menekankan perkembangan ekraf yang bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengembangkan perekonomian nasional, khususnya sub sektor kuliner yang menyumbang Rp383 triliun pada PDB sektor ekraf tahun 2016.

Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah, bersama dengan Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan, Hanifah Makarim, menjelaskan tentang FSI, demoday dan pitch desk. Mereka menekankan startup kuliner Indonesia yang mendaftar demoday untuk memperhatikan pitch desk mereka sekaligus memberikan data yang real karena penilaian kurator berawal dari pitch desk mereka.

Salah satu top three FSI 2017, Yennie Tandaputra dari Chillibags, membagikan informasi keikutsertaannya di FSI yang lalu sekaligus pitch desk yang lolos kurasi.

Bonnie Susilo dari Foodlab Indonesia membahas investasi yang sesuai menurut tahapan startup, sehingga startup kuliner Indonesia mengetahui prospek investor yang tertarik untuk berinvestasi sesuai kebutuhan mereka. Bekraf juga menghadirkan   perwakilan pihak swasta yaitu Hendra Noviyanto dari Salim Group untuk memberikan materi mini class mentor bertema scalling up. “Kami mencari startup kuliner yang mau scale up ke global market,” pungkas Fadjar. (sen/yon)

  • Bagikan