Undang Jokowi di Rapimnas, AHY Sebut Demokrat Butuh Koalisi di Pilpres

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATJATENG – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang datang ke Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (6/3) untuk mengantarkan undangan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 pada 10-11 Maret mendatang di Sentul, Bogor. Tapi, ketika dikaitkan dengan kemungkinan pembicaraan koalisi dengan Jokowi, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tak menampik.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada dan Pemilu 2019 Partai Demokrat tersebut mengakui, saat ini Jokowi merupakan salah seorang calon presiden yang potensial. Mengingat statusnya sebagai incumbent.

Apalagi, hingga saat ini Demokrat belum menentukan sikap menjelang pemilihan umum presiden (pilpres) tahun depan. “Dalam politik segala sesuatunya mungkin,” ujarnya kepada wartawan di kompleks istana kepresidenan.

Sejumlah lembaga survei menyimulasikan AHY sebagai salah seorang kandidat wakil presiden mendampingi Jokowi dalam pilpres tahun depan. Poltracking Indonesia misalnya. Dalam rilis hasil surveinya 18 Februari lalu, mereka menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan Jokowi-AHY menembus 43 persen. Lebih unggul daripada pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan yang mencatat 30,3 persen. Itu disertai catatan hajatan pemilihan tersebut hanya diikuti dua pasangan.

AHY menambahkan, melakukan koalisi pada Pilpres 2019 merupakan suatu keharusan. Sebab, untuk bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden, partai membutuhkan 20 persen suara sebagaimana ketentuan presidential threshold. Sedangkan Demokrat hanya memiliki sekitar 10 persen suara berdasar hasil Pemilu 2014.

Karena itu, peluang koalisi sangat terbuka. Tak terkecuali dengan koalisi partai pendukung pemerintah. “Tetapi, kapan, dengan siapa, tentu akan terus dipikirkan, dipertimbangkan, dan dihitung segala sesuatunya,” imbuh mantan calon gubernur DKI Jakarta tersebut.

AHY menjelaskan, untuk sampai pada keputusan bulat, Demokrat perlu menyerap aspirasi kader di daerah terlebih dahulu. Pertimbangannya nanti, tutur dia, bukan hanya soal posisi apa yang akan didapatkan partai. Tapi juga kontribusi apa yang bisa diperankan partai.

Apakah akan diputuskan dalam rapimnas? AHY membantah. Kata dia, dalam rapimnas besok, Demokrat berfokus melakukan konsolidasi partai menjelang pemilu. “Ini masih terus dihitung seluruh parpol. Termasuk yang telah memberikan dukungannya secara bulat kepada tokoh-tokoh tertentu,” ucapnya.

Dengan sisa waktu yang ada, AHY menilai semua kemungkinan masih bisa terjadi. Sebelum dengan AHY, Jokowi telah bertemu dengan petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di istana.

Juru Bicara Presiden Johan Budi S.P. mengatakan, pertemuan presiden dengan sejumlah partai itu merupakan hal biasa. Sejak dulu hal tersebut sudah kerap dilakukan. “Pak SBY juga pernah ke sini. Bu Mega juga pernah. Pak Prabowo juga pernah,” ujarnya. (JPC)

  • Bagikan