Wanita Dewasa dalam Video Porno Bocah SD, ‘Bila Perlu Dihukum Mati Saja’

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Beredarnya video porno bocah usia SD membuat sejumlah pihak geram. Bahkan dinilai mencoreng wajah Indonesia yang religius, berkebudayaan, dan penuh keberadaban.

“Tercoreng sudah, terkesan tidak ada nilai etika dan moral bangsa,” tegas Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan melalui pesan singkatnya kepada JawaPos.com, Sabtu (6/1).

Dia mengutuk keras kejadian tersebut. “Kejadian ini namanya tragedi kemanusiaan,” tambahnya.

Menurut dia, video porno yang dilakukan oleh orang dewasa memang pernah terjadi, akan tetapi lebih dikarenakan bukan kehendak pelaku. Itu saja sudah membuat heboh dan sempat mendistorsi sistem nilai bangsa.

Apalagi, video mesum antara perempuan dewasa dan dua anak bawah umur. Karenanya, hal itu tidak dapat dianggap sebagai kejahatan pornografi dan pornoaksi yang sama.

Nyatanya dalam video tersebut, terkesan pelaku secara sadar berniat untuk melakukan perbuatan itu, dengan objeknya adalah dua anak di bawah umur.

“Derajat kejahatannya jauh lebih tinggi. Di mana lagi muka ke-Indonesiaan kita?” tanya politikus PDIP itu.

Karenanya, dia meminta Tim Cyber Polri bekerja cepat menemukan pelaku yang terlibat dalam pembuatan video mesum itu. Arteria meminta pelaku perempuan dewasa maupun juru kamera dihukum seberat-beratnya. “Kalau perlu dihukum mati saja,” serunya.

Terhadap dua anak di bawah umur yang ada di video tersebut, dia meminta agar segera direhabilitas.

“Saya minta kepada Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos untuk segera menangani anak yang terkena dampak sosial tersebut,” pungkas Arteria.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus video porno kembali menghebohkan jagat maya. Parahnya, kali ini video tersebut memuat adegan threesome, dua anak bawah umur dengan seorang wanita dewasa.

Dalam rekaman terlihat wanita bertato berbicara bahasa Sunda yang terdengar sangat jelas. Dia memandu dua bocah untuk beradegan tak senonoh.

Video berdurasi sejam lebih itu memperlihatkan adegan layak sensor yang dilakukan di sebuah kamar hotel. Sementara video direkam oleh seorang pria, terdengar dari suaranya saat memberi arahan juga kepada dua bocah bawah umur itu.

(JPC)

 

  • Bagikan