Terus Desak Kekasih Brondongnya Bunuh Diri, Wanita ini Langsung Diadili

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Seorang wanita AS berusia 20 tahun diadili di meja pengadilan pekan ini terkait dengan kasus bunuh diri kekasihnya tiga tahun lalu.

Wanita tersebut adalah Michelle Carter. Ia diseret ke meja hijau karena dituduh melakukan pembunuhan tanpa disengaja karena perannya dalam bunuh diri Conrad Roy III.

Jaksa menuduh Carter menggiring kekasihnya, Roy yang pada saat itu berusia 18 tahun untuk bunuh diri melalui pesan teks yang dikirimkannya.

“Kamu perlu melakukannya, Conrad,” kata Carter dalam SMS yang dikirimkan ke pacarnya pagi hari tanggal 12 Juli, menurut catatan yang disampaikan oleh Kejaksaan Negeri Bristol County.

“Kamu sudah siap, yang harus kamu lakukan adalah menghidupkan generator dan kamu akan bebas dan bahagia,” tulisnya.

Dalam pesan lainnya, Carter menulis, “Kamu akhirnya akan bahagia di surga Tidak ada rasa sakit lagi Tidak apa-apa untuk takut dan itu normal Maksud saya, kamu akan mati.”

Roy dalam pesan balasan tampak menunjukkan keraguan. Namun Carter terus mendorongnya.

“Saya pikir kamu ingin melakukan ini, waktunya tepat dan kamu siap. Lakukan saja sayang,” katanya.

“Tidak ada lagi yang mendorongnya pergi. Tidak ada lagi menunggu,” lanjutnya.

Roy kemudian melakukan aksi nekad bunuh diri. Ia ditemukan tewas akibat keracunan karbon monoksida di kendaraannya di tempat parkir Kmart di Fairhavens, Massachusetts, pada tanggal 13 Juli 2014.

Dalam penelusuran pesan teks tampak Roy sempat ragu menjalankan rencananya bunuh diri dan sempat keluar dari mobilnya.

Namun kekasihnya yang pada saat itu berusia 17 tahun membujuknya untuk kembali ke mobil dan melanjutkan aksinya.

Setelah kematiannya, Carter mengumpulkan dana untuk kesadaran kesehatan mental dan memimpin acara softball amal untuk menghormati kematian kekasihnya.

“Dia menggunakan Conrad sebagai pion,” kata Asisten Jawatan Maryclare Flynn, menambahkan bahwa terdakwa ingin mendapatkan perhatian karena kematian kekasihnya.

“Dia membujuknya keluar dari keraguannya secara langsung, meyakinkannya bahwa keluarganya akan mengerti mengapa dia melakukannya, meneliti logistik dan meyakinkannya bahwa dia kemungkinan akan berhasil, dan mendorongnya untuk berhenti menunda-nunda dan meneruskannya, Mengejek keraguannya, ” kata jaksa seperti dimuat BBC.

Pengacara meminta kasus tersebut diberhentikan dengan alasan kebebasan berbicara.

Namun hakim pengadilan remaja memutuskan bahwa mendorong bunuh diri tidak dilindungi berdasarkan undang-undang dasar AS. [mel]

  • Bagikan